Pada tanggl 3 Februari 2015, Kemenkes meluncurkan Program Nusantara Sehat (NS). Program ini diluncurkan sebagai salah satu prioritas kunci Kemenkes selama 5 tahun kedepan. Program NS adalah program penguatan pelayanan kesehatan primer yang fokus pada upaya promotif, preventif, dengan berbasis pada tim.
“Intervensi berbasis tim pada fasilitas layanan kesehatan ini merupakan suatu terobosan, karena tim-tim ditempatkan langsung diwilayah-wilayah terpencil dimana suatu sistem kegiatan bisnis akan dikembangkan di Puskesmas terpencil tersebut,” jelas Menkes Nila F. Moeloek pada acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) Bina Upaya Kesehatan Dasar (BUKD), di Jakarta (25/3).
Tujuan utama program NS adalah mewujudkan layanan kesehatan primer yang dapat dijangkau oleh setiap anggota masyarakat, terutama oleh mereka yang berada di wilayah-wilayah terpencil di berbagai pelosok Nusantara.
Tim NS adalah para tenaga profesional kesehatan dengan latar belakang medis seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian yang berusia di bawah 30 tahun. Besaran gaji/insentif bagi tenaga kesehatan penugasan khusus berbasis tim (team based) adalah sebesar Rp.7.850.000,- ( Tujuh Juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk dokter umum dan dokter gigi, sedangkan untuk Bidan/perawat/Tenaga kesehatan Lingkungan/Tenaga Gizi/ Ahli Teknologi Laboratorium Medik/ Tenaga kefarmasian / Tenaga Kesehatan Masyarakat sebesar Rp. 4.400.000,- (Empat Juta Empat Ratus Ribu Rupiah). Besaran gaji/insentif tenaga kesehatan penugasan khusus berbasis tim (Team based) dalam mendukung program Nusantara Sehat ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atas persetujuan Menteri Keuangan.
Tim pertama NS akan mulai bertugas pada tanggal 29 April 2015 hingga 2 tahun ke depan. Proses perekrutan telah dilakuan secara online dan direct assessment. Proses seleksi calon berdasarkan resume, tes tertulis, wawancara tatap muka, tes psikologi serta Focus Group Discussion (FGD) untuk menilai individu dalam dinamika kelompok. Bagi peserta yang telah lulus seleksi akan diberi pelatihan dan pembekalan oleh Pusdiklat Aparatur Kemenkes bekerja sama dengan Armabar, Fakultas Kedokteran UI dan RSCM serta Puskesmas.
Pada tahun 2015, lokus program NS direncanakan di Puskesmas kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga baik darat dan laut di 48 kab/Kota pada 15 Provinsi yaitu Aceh, Sumut, Riau, Kepri, Bengkulu, NTT, Kalbar, Kaltim, Kaltara, Sulut, Sulteng, Maluku Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat.
Dalam kegiatan Rakontek BUKD ini dilakukan penandatanganan komitmen mendukung Program NS oleh 48 Bupati/Walikota dari 15 provinsi lokus, disaksikan Menkes. Dukungan yang diharapkan dari Bupati/Walikota untuk keberhasilan program NS diantaranya adalah 1) Menjamin keselamatan dan keamanan tenaga kesehatan penugasan khusus berbasis tim (team based); 2) Menyediakan sarana, prasarana, dan fasilitas tempat tinggal yang layak untuk menunjang pelaksanaan tugas; 3) Menerbitkan Surat Izin Praktik (SIP) untuk tenaga kesehatan penugasan khusus berbasis tim (team based) dalam mendukung program NS sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan email [email protected].
Sebanyak 194 tenaga kesehatan yang telah terpilih menjadi Tim Nusantara Sehat (NS) tahun 2016 periode I (batch 3) diterima Wakil Presiden Jusuf Kala di Istana Negara, Selasa sore (30/5). Tim NS boleh berbangga karena bisa bertemu dan mendapatkan arahan secara langsung dari Wakil Presiden RI.
Wapres menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada para tenaga kesehatan terpilih atas kesediaannya untuk mengabdi serta bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang berlokasi di perbatasan dan pulau-pulau terluar di Indonesia. Semangat Nusantara Sehat (NS) selaras dengan Nawacita untuk membangun Indonesia dari pinggiran.
Pada kesempatan tersebut, dalam sambutannya, Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, menerangkan bahwa pada prinsipnya program Nusantara Sehat dibuat untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar (primer) di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK).
“Keberadaan tim Nusantara Sehat juga bertujuan untuk menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan, menggerakkan pemberdayaan masyarakat, serta memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi”, tutur Menkes.
Disebutkan lebih lanjut, tenaga kesehatan yang telah terpilih menjadi Tim Nusantara Sehat tahun 2016 periode I telah melalui seleksi yang cukup ketat. Hal ini tercermin dari jumlah pendaftar sebanyak 10.471 orang dan berhasil terpilih sebanyak 194 orang, yang terdiri dari: dokter umum (4 orang); dokter gigi (11 orang); perawat (28 orang); bidan (42 orang); tenaga kesehatan lingkungan (17 orang); tenaga kesehatan masyarakat (14 orang); tenaga kefarmasian (27 orang); ahli teknologi laboratorium medik (22 orang), dan tenaga gizi (31 orang).
Tahun 2016, direncanakan akan ditempatkan secara bertahap tim NS pada 130 Puskesmas di daerah terpencil atau sangat terpencil. Tahap I, tim akan diberangkatkan pada akhir Mei 2016 dan ditempatkan di 38 Puskesmas pada 25 Kabupaten dari 16 Provinsi. Sementara untuk Tahap II, rekruitmennya akan dibuka pada Juni 2016 dan akan ditempatkan pada bulan Oktober 2016.
Sebelum dilepas ke daerah penugasan, tim Nusantara Sehat telah melewati 6 minggu masa pembekalan yang terdiri dari pembekalan dalam bidang medis dan kesehatan, bela negara, pembentukan kapasitas tim, advokasi dan komunikasi.Di akhir masa pembekalan, tim menyiapkan rencana kerja/rencana aksi untuk dilaksanakan bersama-sama dengan tenaga kesehatan setempat di lokasi penugasan. Dan akhirnya, Senin (30/5) kemarin, Menkes Nila Farid Moeloek telah melantik tim Nusantara Sehat di Pusdokkes, Jakarta Timur.
Program Nusantara Sehat
Merupakan program penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim dengan jumlah dan jenis tertentu guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Fasyankes di DTPK dan DBK. Setiap tim yang akan ditempatkan terdiri dari beberapa jenis tenaga kesehatan yaitu dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kefarmasian, ahli teknologi laboratorium medik, dan tenaga gizi. Kesempatan menjadi bagian dari Nusantara Sehat bersifat terbuka untuk semua tenaga profesional muda dengan latar belakang pendidikan kesehatan, berusia di bawah 30 tahun.
Tim Nusantara Sehat periode I Tahun 2016 ini akan bertugas selama 2 tahun di 38 Puskesmas yang tersebar di 25 kabupaten di 16 Propinsi.
Adapun Tim Nusantara Sehat yang telah diberangkatkan pada tahun 2015, sebanyak 694 orang dalam 120 tim yang ditempatkan di 120 Puskesmas, dengan 2 (dua) gelombang pemberangkatan, yaitu 20 tim pada gelombang pertama (batch 1) dan 100 tim pada gelombang kedua (batch 2).
Program Nusantara Sehat kini menjadi program nasional dan direncanakan untuk dilaksanakan secra terus menerus. Pada akhir 2019 nanti, ditargetkan lebih kurang 1500 Puskesmas akan diisi oleh penugasan berbasis tim. Semoga Program Nusantara Sehat dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dalam menjawab permasalahan kesehatan di Indonesia.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].