Pelayanan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah terlihat berbeda pada hari ini, Rabu 2 Oktober 2013. Sebagian besar petugas di semua lini pelayanan, Gawat Darurat, High Care, Intermediate Unit serta pelayanan penunjang lainnya, terlihat mengenakan baju Batik. Kebersamaan mengenakan baju batik ini merupakan wujud partisipasi aktif dalam rangka Hari Batik Nasional.
Para petugas PPIH Bidang Kesehatan yang sedang menjalankan tugas melayani tamu Allah di Madinah tetap menyatu rasa kebersamaan dan kebangsaanya dengan berpartisipasi pada Hari Batik Nasional, sebagai penghormatan terhadap kekayaan budaya bangsa.
Salam dan doa dari Madinah.
Oleh: Etik Retno W.
Pengumuman Pemenang Lomba Foto Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013…
Surakarta, 28 Maret 2015. Peringati Hari TB Sedunia tahun 2015 BBKPM Surakarta adakan dalam rangkaian kegiatan mulai dari Kampanye Stop TB, Lomba Penyuluhan, Pembagian Souvenir dan Sarasehan Pegawai.
BBKPM Surakarta telah selesai menggelar beberapa kegiatan dalam rangkaian peringatan Hari TB Sedunia tahun 2015. Kampanye Stop TB yang menjadi agenda rutin dilaksanakan pada 22 Maret 2015 dia area Car Free Day Slamet Riyadi. Kampanye dilakukan dengan aksi simpatik ‘long march‘ dari Depan Hotel Diamond hingga Hotel Dana dengan membawa beragam poster pesan kesehatan mengenai TB. Selain itu, BBKPM Surakarta juga membagikan masker bertuliskan “Stop Tuberkulosis” kepada masyarakat pengunjung Car Free Day.
“Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit TB ini. Kami juga mengajak masyarakat dan juga media untuk membantu menemukan kasus TB dilingkungan sekitar ” ujar Kepala BBKPM Surakarta, Dr. Riskiyana Sukandhi Putra dalam wawancaranya dengan media. Kampanye ini diikuti oleh karyawan BBKPM Surakarta, Institusi Pendidikan, Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan didukung T.K Baiturrahman dan Bank Mandiri.
Selain kegiatan diluar gedung, BBKPM Surakarta juga peringati Hari TB dengan kegiatan di dalam gedung yaitu lomba penyuluhan, apresiasi kepada pasien/pelanggan dan sarasehan pegawai.
Lomba Penyuluhan diselenggarakan oleh Promkes BBKPM Surakarta di aula BBKPM Surakarta, Senin, 23 Maret 2025. Lomba ini bertujuan untuk menggali potensi para karyawan dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Tema yang diusung dalam lomba penyuluhan ini adalah “Kesehatan Paru pada Remaja”. Lomba diikuti 10 orang peserta yang merupakan perwakilan dari unit-unit yang ada di BBKPM Surakarta. Juri Lomba berasal dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Solo Pos dan BBKPM Surakarta.
Puncak Peringatan Hari TB Sedunia yaitu tanggal 24 Maret 2015 diselengarakan di BBKPM Surakarta dengan menyajikan ketoprak humor untuk memberikan hiburan sebagai bentuk apresiasi kepada pasien/pengunjung sekaligus sebagai media penyampaian pesan kesehatan mengenai TB. Untuk sajian ketoprak humor ini BBKPM Surakarta bekerjasama dengan Tim Kesenian Balekambang Surakarta. Selain menampilkan Ketoprak Humor, BBKPM Surakarta menyediakan kudapan jajan pasar, pembagian balon untuk pasien anak, dan souvenir kepada pasien/pengunjung BBKPM Surakarta.
Rangkaian hari TB Sedunia ditutup dengan Sarasehan Pegawai di aula BBKPM Surakarta. Sebagai bentuk terima kasih BBKPM Surakarta kepada pegawai yang telah memberikan pelayanan terbaik untuk pasien. Sarasehan pegawai ini diisi dengan games, pembagian doorprize, pengumuman pemenang lomba penyuluhan, dan gladi bersih penampilan kontingen BBKPM Surakarta untuk lomba dalam pertemuan ARSABAPI.
Terima kasih atas bantuan berbagai pihak, sehingga rangkaian peringatan Hari TB Sedunia tahun 2015 oleh BBKPM Surakarta dapat berjalan dengan lancar. Sampai bertemu kembali dalam kegiatan selanjutnya.
Humas, BBKPM Surakarta
@bbkpmska
Limfoma atau kanker kelenjar getah bening adalah salah satu jenis kanker yang angka kejadiannya terus meningkat. Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang jenis kanker ini, sejak tahun 2004 telah diperingati Hari Peduli Limfoma Sedunia di berbagai belahan dunia.
Di Indonesia peringatan Hari Peduli Limfoma Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2005 ditandai dengan pendirian kelompok dukungan pasien limfoma pertama di Indonesia “Masyarakat Peduli Limfoma Indonesia” (MPLI) dan berbagai kegiatan kampanye lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan limfoma. Dengan adanya gerakan MPLI diharapkan informasi mengenai limfoma dapat menyebar rata kepada tiap tiap masyarakat umum . Karena penyebaran informasi paling efektif salah satunya dengan sebar informasi dari person to person .
Diadakannya Hari Peduli Limfoma pada 15 September sebagai bentuk edukasi terhadap masyarakat untuk mencegah meningkatnya penyakit tersebut. Dengan edukasi semacam itu, masyarakat juga bisa mencegah dengan mengenali tanda tanda gejala Limfoma tersebut .
Mari bersama membangun Sehat Negeriku Sehat Bangsaku (Untuk Indonesia Lebih Sehat)
Jakarta, 27 November 2015
Setiap tahun, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional diberikan berbagai jenis penghargaan kepada individu dan institusi yang telah berkontribusi atau berprestasi dalam pembangunan kesehatan. Penghargaan yang diberikan antara lain terkait dengan bidang penyehatan lingkungan, pengendalian penyakit, pelayanan di fasilitas kesehatan, pendidikan tenaga kesehatan, dan karya seni budaya dengan tema kesehatan. Diberikan pula Sertifikat Eliminasi Malaria dari pemerintah kepada Bupati/Walikota yang telah berhasil mencapai eliminasi malaria.
Demikian sambutan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) pada acara Malam Pemberian Penghargaan dalam rangkaian Hari Kesehatan Ke-51, yang dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Para Gubernur, Para Bupati/Walikota, Para Kepala Dinas Kesehatan dan Para Peraih Penghargaan, (27/11) di Jakarta.
Pemberian penghargaan di bidang penyehatan lingkungan mencakup prestasi pengembangan kabupaten/kota sehat. Penilaian penerima penghargaan dalam pengembangan kabupaten/kota sehat antara lain penerapan secara konsisten dan berkelanjutan pendekatan kabupaten/kota sehat yang mencakup pelaksanaan ; tatanan kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum yang sehat dan tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri.
Penerapan pendekatan ini sangat penting dalam menghantarkan suatu wilayah bersama masyarakat menuju kabupaten sehat atau kota sehat dengan penduduk yang hidup dalam kondisi bersih, nyaman, aman dan sehat.
Penghargaan
Penghargaan tertinggi diberikan kepada mereka yang berprestasi dan berkontribusi dalam pengembangan kabupaten/kota sehat adalah Sawastisaba Wistara. Penghargaan tertinggi ini diberikan kepada daerah yang mampu mengkoordinasikan sekurang-kurangnya lima sektor pembangunan di wilayahnya.
Tahun ini cukup banyak kabupaten/ kota mendapat penghargaan Swastisaba Wistara. Menkes berharap agar di tahun-tahun mendatang lebih banyak lagi kabupaten/ kota yang berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi ini. Sebab kebupaten/ kota yang meraih penghargaan setinggi ini adalah kabupaten/ kota yang benar-benar mampu memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu pula Menkes menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada tiga provinsi yaitu; Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Sumatera Barat yang telah berhasil melakukan pembinaan dengan sangat baik di wilayahnya sehingga terpilih sebagai penerima penghargaan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini.
Penghargaan tahun ini juga mencakup prestasi dalam Pengendalian Malaria. Penghargaan diberikan kepada kabupaten kota yang telah mencapai tahap Eliminasi Malaria. Di tahun 2015 ini kembali berhasil membebaskan 19 kabupaten/kota dari Malria. Dengan demikian, sampai saat ini telah berhasil 232 kabupaten/kota dari Penyakit Malaria. Bila dihitung jumlah penduduk, maka saat ini sebanyak 186 juta penduduk Indonesia (74%) telah hidup di daerah yang bebas penularan malaria.
Meskipun Pengendalian Malaria telah menunjukan hasil yang menggembirakan, akan tetapi masih menghadapi tantangan. Di Indonesia, jumlah kasus Malaria tahun 2014 adalah 252 ribu dan sekitar 79,6% berasal dari kawasan Timur Indonesia, khususnya di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT.
Dalam lima tahun terakhir, angka kesakitan malaria atau Annual Paracite Incidence/API telah berhasil turun dari 1,96 per 1000 penduduk pada tahun 2010 menjadi 0,99 per 1000 penduduk pada tahun 2014 – sehingga sebagian besar wilayah Tanah Air telah masuk dalam tahap eliminasi.
Menkes menhimbau Provinsi dan kabupaten/kota yang masih menghadapi berbagai tantangan dalam Pengendalian Malaria agar meningkatkan Pengendalian Malaria supaya eliminasi di kabupaten/ kota yang belum ter-eliminasi dapat terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini juga diberikan penghargaan Ksatria Bakti Husada, Manggala Karya Bakti Husada , dan Mitra Bakti Husada. Penghargaan ini diberikan kepada Gubernur, dan Bupati/Walikota yang telah berjasa mendukung peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komperehensif dan bermutu.
Pelayanan kesehatan primer adalah tulang punggung pelayanan kesehatan baik dalam upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat. Guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator mutu pelayanan kesehatan yaitu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama atau FKTP terakreditasi. Melalui akreditasi, FKTP diharapkan mampu memberikan pelayanan sesuai standar, berkualitas, dan memuaskan pengguna layanan serta pemberi layanan.
Penghargaan untuk Puskesmas yang berprestasi, diberikan kepada Puskesmas yang berprestasi dalam pelayanan kesehatan primer.
Tahun 2015 ini, ada 52 Puskesmas – terdiri dari 22 Puskesmas kawasan perkotaan, 18 Puskesmas kawasan perdesaan, 12 Puskesmas kawasan terpencil/sangat terpencil dan 8 klinik pratama dari 24 provinsi yang mengusulkan FKTP-nya untuk dinilai. Dalam menilai proses penyelenggaraan kegiatan di FKTP, dilakukan penilaian hasil kinerja dengan menggunakan indikator kinerja serta inovasi yang dilaksanakan oleh FKTP – terutama dalam melaksanakan kegiatan promotif -preventif – termasuk pemberdayaan masyarakat.
Selain itu diberikan pula penghargaan seperti; instansi kesehatan yang berprestasi, tenaga kesehatan yang breprestasi, serta pemenang lomba-lomba yang diselenggarakan Unit Utama Kementerian Kesehatan.
Pada akhir sambutan Menkes berpesan agar para penerima penghargaan dari seluruh jajaran pemerintah dan dari segenap lapisan masyarakat dari waktu ke waktu senantiasa mendukung upaya Pemerintah dalam meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan kualitas hidup bangsa Indonesia yang sebaik-baiknya. Disamping itu Menkes menghimbau agar seluruh jajaran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota bersama seluruh masyarakat untuk mendorong terwujudnya langkah mengutamakan upaya promotif-preventif dalam Pembangunan Kesehatan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline
Jakarta, 3 Maret 2016
Di Indonesia, kematian bayi baru lahir (neonatal) masih menjadi permasalahan kesehatan. Angka kematian bayi di Indonesia adalah 32/1000 kelahiran hidup dan kematian neonatal 19/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2012) . Saat ini, kelainan bawaan mempunyai kontribusi yang cukup besar sebagai penyebab kematian neonatal.
Data laporan Riskesdas tahun 2007 menyatakan bahwa sebesar 1,4% bayi baru lahir usia 0-6 hari pertama kelahiran dan 18,1% bayi baru lahir usia 7-28 hari meninggal disebabkan karena kelainan bawaan. Data WHO SEARO tahun 2010 memperkirakan prevalensi kelainan bawaan di Indonesia adalah 59.3 per 1000 kelahiran hidup. Jika setiap tahun lahir 5 juta bayi di Indonesia, maka akan ada sekitar 295.000 kasus kelainan bawaan pertahun.
Demikian pernyataan Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes RI, dr. Eni Gustina, MPH dalam suratnya kepada Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Selasa (2/3).
“Di samping menyebabkan kematian neonatal, kelainan bawaan juga merupakan penyebab bayi lahir mati dan abortus spontan. Bila pun bayi bertahan hidup, banyak diantaranya yang menjadi penyandang disabilitas dan mengidap penyakit kronis”, jelas dr. Eni Gustina.
Kementerian Kesehatan RI telah melakukan surveilans sentinel bersama 13 RS terpilih di 9 provinsi sejak September 2014. Terdapat 15 jenis kelainan bawaan yang disurveilans dengan kriteria antara lain kelainan bawaan yang dapat dicegah, mudah dideteksi dan dapat dikoreksi (preventable, detecteble dan correctable) dan merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dari data tersebut, terdapat 231 bayi mengalami kelainan bawaan. Sebagian besar lahir dengan 1 jenis kelainan bawaan (87%) dan ditemukan pula bayi lahir dengan > 1 jenis kelainan bawaan (13%). Kelainan bawaan yang paling banyak ditemukan adalah dari kelompok sistem muskulo skeletal (talipes equinovarus) 22,3%, sistem saraf (anenchepali, spina bifida dan meningochele) 22%, celah bibir dan langit-langit 18,5% dan omphalocele 12,5%.
Walaupun penyebab utama kelainan kongenital adalah faktor genetik, infeksi dan faktor lingkungan, namun sebenarnya banyak dari kelainan tersebut dapat dicegah, misalnya melalui vaksinasi dan konsumsi zat tertentu, seperti asam folat dan iodium, menghindari mengkonsumsi obat yang tidak direkomendasikan oleh dokter, alkohol atau zat berbahaya seperti pengawet dan pewarna buatan, hindari terpapar dari bahan berbahaya dan beracun seperti timbal, merkuri dan pestisida, beraktivitas fisik/olahraga yang teratur, dan menghindari asap rokok selama kehamilan.
Permasalahan kelainan bawaan harus mendapatkan perhatian khusus. Berdasarkan latar belakang tersebut, tanggal 3 Maret setiap tahun diperingati sebagai Hari Kelainan Bawaan Sedunia atau World Birth Defect Day. Di tahun kedua peringatan tersebut di Indonesia, mengusung tema ”Cegah Bayi Lahir Cacat dengan Terapkan Pola Hidup Sehat Sebelum dan Selama Kehamilan”. “Pelayanan antenatal yang terpadu dan berkualitas memberikan kesempatan untuk melakukan upaya pencegahan”, tandas dr. Eni Gustina.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].